Istilah matematikawan biasa di definisikan sebagai orang yang menjadikan matematika sebagai bidang studi dan objek penelitiannya. Ada beberapa karakter seorang matematikawan, yaitu:
1. Pandai membaca pesan alam
Kapan dan dimanapun, kita selalu dihadapkan pada realitas yang menarik untuk dicermati, bahkan tak hanya cukup untuk dicermati, tapi juga diberikan solusinya. Di tempat kerja, di lingkup pergaulan, bahkan untuk mengurus diri sendiri sekalipun.
2. Lihai dalam bernalar
Kelihaian bernalar adalah karena sering dilatih. Sekian tahun kita bergelut dengan matematika, selama itu otak kita ditempa dengan kebiasaan untuk bernalar yang logis, sistematis dan kreatif. Dengan kelihaian itu, maka persoalan yang mungkin rumit dan tak terpecahkan oleh orang lain yang biasa, namun tidak bagi anda.
Contoh persoalan sederhana yang butuh pemecahan:
Seorang petani yang mempunyai seekor itik, anjing, dan sekantong jagung. Petani tersebut ingin menyeberangkan ketiganya dengan melewati sungai yang dalam dan deras. Sayangnya sampan (perahu kecil) yang digunakan petani untuk menyeberang sungai hanya mampu memuat salah satu dari hewan atau sekantong jagung. Petani bingung karena ada masalah yang harus dihadapi, yaitu :
· Jika petani menyeberangkan sekantong jagung terlebih dahulu maka itiknya akan dimangsa oleh anjing.
· Jika petani menyeberangkan anjing terlebih dahulu maka jagung yang ada di kantong akan dimakan oleh itik.
· Diseberang sungai juga tidak diperkenankan menempatkan sekantong jagung bersama itik atau menempatkan itik bersama dengan anjing.
Sebagai seorang matematikawan yang sudah terbiasa dengan bernalar, maka tentunya harus dapat membantu petani tersebut. Jangan katakan bahwa itu persoalan matematika. REMEMBER!!! Bahwa pembelajaran dipersiapkan agar kita siap menghadapi persoalan nyata yang lebih komlpeks. Penyelesaian dari persoalan tersebut adalah:
· Pertama – tama petani harus membawa itik untuk diseberangkan ke dataran B. Pada dataran A tidak akan terjadi sesuatu karena anjing tidak akan memakan jagung.
· Petani kembali kedataran A dan mengambil sekantong jagung untuk diseberangkan ke dataran B.
· Dari dataran B, petani membawa kembali itik dan diseberangkan ke dataran A, hal ini dilakukan untuk menghindari itik memakan jagung yang baru saja dibawa petani.
· Selanjutnya petani membawa anjing dan diseberangkan ke dataran B. Pada dataran B tidak akan terjadi sesuatu karena anjing tidak akan memakan jagung.
· Tanpa membawa apapun, petani kembali kedataran A.
· Terakhir, petani membawa itik kembali dan diseberangkan kembali ke dataran B. Dengan demikian jagung, itik, dan anjing berhasil dibawa kedataran B dengan selamat.
Di tempat kerja, kita juga akan dihadapkan pada persoalan – persoalan yang menantang, dan kita dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang tepat. Inilah pentingnya kelihaian dalam bernalar.
3. Berjiwa seni tinggi
Dimata seorang seniman apapun menjadi indah. Persamaan dan perbedaan, kesederhanaan dan kerumitan, keteraturan (pola) dan keacakan, kepastian dan ketidakpastian, bahkan dalam kesukesan dan kegagalan, semua bernilai seni. Sang matematikawan adalah seorang yang berjiwa seni tinggi. Mereka akan mengatakan:
“ Indahnya mengajar ... ”
“ Indahnya bekerja .... “
“ Indahnya semua ciptaan Tuhan .. “
Dan seterusnya.
4. Berbudi luhur
Seluas apapun pengetahuan kita, selihai apapun kemampuan bernalar kita, tanpa dihiasi dengan budi yang luhur, maka sia – sialah semuanya. Orang tidak akan percaya dengan kita, perusahaan – perusahaan juga enggan merekrut kita, semua kalangan akan menolak kita. Inilah pentingnya berbudi luhur.
Itulah karakter dari seorang matematikawan
SUDAHKAH ANDA MEMILIKI KARAKTER INI ???
SALAM DASYHAATT !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar